CCTV ONline flash

Minggu, 31 Maret 2013



KUDUS - Sepuluh desa langganan krisis air bersih saat musim kemarau mulai tahun ini diupayakan terbebas dari masalah tersebut. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) telah menyiapkan dana untuk penyediaan infrastruktur sebesar Rp 15 miliar. Selain dana pengembangan milik perusahaan pelat merah tersebut, alokasi diupayakan berasal dari Pemkab, Pemprov Jateng, dan pusat.
Direktur PDAM Kudus Ahmadi Safa, mengemukakan hal tersebut kemarin. Ditambahkannya, desa-desa yang menjadi sasaran pembangunan jaringan air bersih yakni Kutuk, Kalirejo, Glagahwaru dan Lambangan (Kecamatan Undaan), Gondoharum dan Terban (Kecamatan Jekulo), serta Kesambi, Kirig, Temulus dan Jepang (Kecamatan Mejobo). ‘’Tahun ini kami akan mengawali pembangunan infrastrukturnya, bila masih belum selesai akan dituntaskan tahun berikutnya,’’ katanya.
Koordinasi
Selama bertahun-tahun, kawasan tersebut memang masih minim jaringan air bersih. Saat musim kemarau, banyak warga yang kesulitan mendapatkan air bersih karena penurunan debit sumber mata air.
‘’Pertimbangan pemasangan jaringan, yakni untuk perluasan pelayanan,’’ jelasnya.
Di wilayah Undaan, perkiraan calon pelanggan baru yang dapat menikmati layanan air bersih 800 sambungan. Di Mejobo, jumlahnya diperkirakan mencapai 300-an sambungan baru.
Adapun total target penambahan jaringan di semua kawasan Kota Keretek tahun ini mencapai 3.500 pelanggan. Data terakhir menunjukkan, total jumlah pelanggan PDAM mencapai 28.100 kepala keluarga. Jika di daerah tersebut terdapat program Pamsimas, maka akan dikoordinasikan lebih lanjut. (H8-42,88 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar